Pages

Kamis, 15 November 2012

Resensi Novel Samantha's Secret





 


Judul                : Samantha’s Secret 
Pengarang        : Shandy Tan
Penerbit           : PT Gramedi Pustaka Utama
Tahun Terbit    : 2010
Tebal Buku      : 200 halaman
Cetakan           : Cetakan I ( November 2010 )




Shandy Tan adalah seorang novelis asal Medan, hingga sekarang telah banyak novel yang ia buat. Kebanyakan dari karangannya adalah berjeniskan Romance dan berlabelkan remaja. Selain menjadi penulis ia juga seorang translator, karya-karyanya sampai sekarang selalu mendapatkan tanggapan positif dari setiap peminat novel, diantara karyanya adalah Samantha’s Secret, FBI vs Cia, Kelas Super, FBI vs Cia:cease fire, Kelas Super, Bukan Pelajar Biasa, dan lain-lain, Prom Nights from Hell, dan lain-lain.
     
Pada novel karangannya kali ini yaitu Samantha’s Secret, Shandy tan menceritakan tentang seorang gadis yang mampu melihat roh setelah jatuh dari tangga. Samantha adalah seorang siswi SMA kelas 10. Dia mempunyai sahabat yang bernama Angela, dan abangnya yang bernama Simon. Sewaktu ia akan mengangkat telepon di bawah, ia terjatuh dari tangga dan kepalanya terbentur sebanyak dua kali. Setelah kejadian itu ia bisa melihat tiga roh yaitu Raka, Tobi, dan Hana. Mereka saling berkenalan, bercerita dan berteman. Kehadiran roh-roh itu mempermudah masalah yang akan dihadapi Samantha. Dia mempunyai seorang saingan dalam kelasnya yang bernama Ruby. Pada saat Samantha akan menghadapi ulangan Kimia, ia meminta kepada 3 roh tersebut untuk mencuri soal ujian tersebut. Namun, gagal karena ketiga roh tersebut takut dengan salip yang berada di atas tumpkan soal tersebut.
     
Samantha menyukai seorang laki-laki yang bernama Albert. Albert adalah teman dari Abangnya, Simon. Samantha kemudian meminta roh tersebut untuk menyelidiki siapakah yang disukai Albert. Ternyata orang yang disukai Albert adalah Angela, sahabat Samantha. Hal ini menyebabkan Samantha memusuhi Angela, sampai suatu hari Raka cs mengabarkan bahwa Angela berniat bunuh diri. Raka mendatangi Samantha yang berada di sekolah dan memintanya menelepon rumah sakit untuk mengirimkan Ambulance ke rumah Angela. Nyawa Angelapun terselamatkan dan mereka kembali berbaikan.                                                                                   
     
Sore harinya, Samantha dan 3 roh tersebut berkumpul di kamarnya. Tiba-tiba mama Samantha memanggil dari lantai bawah. Samantha buru-buru turun dan kembali terjatuh dari tangga sehingga kepalanya kembali terbentur. Setelah itu ia tidak lagi mampu melihat ketiga roh itu lagi.                                                                                                                                            

Karya Shandy Tan yang menggunakan sudut pandang ke-3 ini memiliki bahasa yang cukup ringan dan mudah dipahami.  Di dalam novel ini Shandy membuat berbagai kejutan yang tidak terpikirkan, ia tidak membiarkan kekosongan mengisi karyanya, ia terus mengisi dengan konflik-konflik baru. Ia juga menyelipkan sedikit unsur humor sehingga dinamika alurnya tidak monoton. Ini juga salah satu yang menjadi daya tarik bagi pembaca novel, selain cover bukunya yang membuat penasaran dan sedikit menyelipkan kesan supranatural.                                             

Sayangnya akhir pada novel ini sedikit menggantung dan masih meninggalkan sedikit rasa penasaran para pembaca. Tapi, dengan beberapa kelebihan yang ditonjolkan, untuk keseluruhan novel ini layak dibaca.